Maka kata tuannya itu
kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau
telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab
dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
— Matius 25:21,23
Membaca:
Bacalah Matius 25:14-30 dengan
sikap hati yang berdoa untuk
menerima pencerahan dari Allah hari
ini.
Merenungkan:
erita
di atas menjelaskan tentang kedatangan Anak Manusia (Yesus Kristus) sebagai Tuhan pada akhir
zaman. Komentator Alkitab yang disegani dari Inggris: Matthew Henry
dalam bukunya Complete Commentary
tentang bagian ini menyatakan:[i]
We have here the parable of the talents committed to three servants;
this implies that we are in a state of work and business, as the former implies
that we are in a state of expectancy. That
showed the necessity of habitual preparation, this of actual diligence in our present work and service. In that we were stirred up to do well
for our own souls; in this to
lay out ourselves for the glory of God and the good of others.
Sang
Tuan adalah Yesus Kristus sebagai pemilik segala sesuatu di sorga dan di
bumi. Ia menempuh perjalanan jauh (yaitu Sorga – Ef. 4:8) dan mengaruniakan talenta menurut kesanggupan
masing-masing pelayan-pelayan-Nya
(2 Tim. 2:24).
Menurut
Kamus Alkitab Terjemahan Baru,[ii]
talenta adalah ukuran 34 kilogram. Atau 6.000 dinar. Ada tiga versi penafsiran.
Penafsiran pertama, memakai 6.000
dinar. Satu dinar adalah upah sehari (Mat. 20:9). Kalau setahun upah 300 dinar.
Berarti 6.000 dinar/ 300 dinar X 1 tahun bekerja = 20 tahun bekerja. Jadi 1
talenta itu sebesar upah 20 tahun bekerja.
Penafsiran kedua, memakai 6.000
dinar. Satu dinar adalah upah sehari (Mat. 20:9). Kita menggunakan analogi Upah
Minimum Regional (UMR). Kalau Upah Minimum sehari rata-rata Rp. 50.000,- maka 6.000
dinar dikonversikan ke rupiah adalah: Rp. 50.000,- X 6.000 = Rp. 300 juta.
Hamba pertama menerima 5 talenta = 1,5 milyar
Hamba kedua menerima 2 talenta = Rp. 600 juta. Hamba ketiga menerima 1
talenta = Rp. 300 juta.
Penafsiran ketiga, memakai 34
kilogram emas. Kalau dikonversi ke nilai
sekarang (tahun 2012), dengan harga emas per kg kira-kira Rp. 500 juta. Maka 34 kg X Rp 500 juta = Rp. 17 milyar.
Suatu jumlah yang besar. Jadi hamba
pertama menerima 5 talenta = Rp. 86 milyar. Hamba Kedua menerima 2 talenta =
Rp. 34 milyar. Hamba ketiga menerima 1 talenta = Rp. 17 milyar.
Berapapun
nilai yang dimaksud dalam ketiga versi penafsiran di atas, semuanya menunjukkan
nilai yang cukup besar. Itulah modal yang harus dikembangkan untuk diberikan
kembali kepada Tuannya ketika Tuannya pulang. Tapi hamba ketiga karakternya
tidak berkembang. Pola berpikirnya mirip dengan Hawa yang tertipu Iblis di Taman Eden. (Kej. 3:5-6). Menyangka
bahwa TUHAN Allah bermaksud tidak adil, membeda-bedakan dan
menganaktirikan dia. Ia bukannya bersyukur dengan apa yang dimiliki, malah merasa
tidak aman dan iri hati dengan kedua hamba lain yang menerima investasi itu. Yang
dimatanya lebih besar daripada yang diterimanya. Sehingga dalam kekecewaan, ia
menguburkannya; yaitu tidak mengembangkan investasi itu. Istilah talenta dan
investasi itu sebenarnya merupakan perumpamaan. Setiap pembaca pasti sudah
menerima/ dikaruniakan talenta dari Allah Bapa. Talenta itu adalah bakat
alamiah (waktu lahir ke dunia),
karunia-karunia rohani (waktu lahir baru), dan kekuatan karakter (ditempa waktu dan pengalaman). Ada yang
menerima sedikit, ada yang menerima banyak. Mengapa ada yang terima sedikit dan
ada yang banyak? Itulah kedaulatan Allah. Kita tidak bisa memilih. Tugas kita
adalah menerima dengan ucapan syukur dan mengembangkan semua talenta itu dengan
penuh tanggungjawab. Selalu menajamkan
dan menggunakannya dengan melayani untuk kebaikan sesama dan Kerajaan Allah demi nama-Nya (1 Pet. 4:10). Setelah waktunya
genap, Ia akan kembali, dan menuntut pertanggungjawaban dari segala talenta
yang sudah Ia anugerahkan kepada kita. Jika kita tidak mengembangkan talenta
itu (malas), atau malah sibuk memakainya untuk diri sendiri (jahat); berarti
sama saja dengan menguburkannya. Maka sebagai hukuman, Ia akan memasukkan kita
ke tempat di mana ada ratap tangis dan kertak gigi (Luk. 13:28). Itulah
kematian kedua di neraka.
Jadi
jelas hidup kita di dunia adalah persiapan untuk menghadapi kedatangan Tuhan
dan bersama Tuhan memerintah dalam kehidupan kekal (Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu).
Kalau
begitu, bolehlah kita menjadi kaya dan berhasil dalam segala bidang kehidupan
selama kita hidup di dunia?
Menjadi
kaya dan berhasil dalam hidup tidak dilarang. Malah sesuai perumpamaan Kerajaan
Sorga dan kedatangan Tuhan di atas, jika Anda sudah dianugerahkan talenta untuk
berbisnis dan menghasilkan uang, dan memang terpanggil di market-place. Anda sangat dianjurkan berhasil dalam bisnis dan
menjadi sangat kaya dengan cara yang benar. Dengan
menjadi kaya, akan lebih banyak pilihan untuk mendapatkan pendidikan terbaik bagi anak
cucu kita. Lebih mudah mendukung pekerjaan pelayanan di gereja masing-masing
secara finansial. Mendukung pelayanan hamba-hamba Tuhan di daerah terpencil.
Memberkati anak-anak yatim piatu dengan menyediakan pendidikan dan kesehatan
berkualitas. Dan seterusnya.
Jika
Anda sudah dikaruniakan talenta untuk berbisnis, tetapi Anda malah
bersantai-santai dan tidak mengembangkan diri, Anda berdosa. Jika Anda dengan
talenta Anda berjuang keras sehingga Anda berhasil dalam bisnis dan menjadi
kaya; tetapi Anda menggunakan kekayaan itu untuk diri Anda sendiri, Anda
celaka. Karena melupakan tujuan Anda dikaruniakan talenta berbisnis yaitu
menjadi berkat bagi sesama dan memperoleh harta yang sesungguhnya yaitu, hidup
yang kekal bersama Tuhan.
Bagi Anda yang memiliki talenta dan terpanggil dalam
bidang bisnis, ada
dua hal yang penting. Pertama. Anda sangat dianjurkan menjadi kaya dalam usaha
dan berhasil dalam karir; dengan cara-cara yang tidak melanggar Firman Allah serta hukum yang berlaku. Kedua, Anda harus
ingat tujuan Tuhan menganugerahkan talenta itu bukan untuk diri sendiri tapi
untuk menjadi berkat bagi sesama dan memuliakan nama Allah.
Tapi
menjadi kaya, berhasil, terhormat dan bahagia/bersukacita bukan tujuan utama
buku ini. Itu adalah efek samping dari tindakan
kita yang bertanggungjawab untuk mengembangkan segala potensi yang sudah
dikaruniakan kepada kita. Seperti perumpamaan diatas, buku ini terutama lebih
bertujuan mendorong Anda untuk mengembangkan segala potensi yang sudah
dianugerahkan Allah dalam diri Anda; sebagai tindakan mengerjakan
keselamatan dan bentuk pertanggungjawaban atas anugerah yang sudah dikaruniakan Allah Bapa pencipta kita. Juga sebagai persiapan
menghadapi kekekalan.
Dengan
menjadi Flight Attendant di sebuah pesawat penerbangan komersial,
seseorang bisa memuliakan Tuhan. Tapi menjadi Presiden Direktur yang takut akan
Tuhan di perusahaan multinasional dengan puluhan rIbu karyawan akan lebih besar
pengaruhnya.
Anak-anak
di pedalamam Papua jika dibimbing dan terus mengembangkan diri akan mampu
melayani masyarakat dan memuliakan Tuhan. Tapi jika anak-anak tersebut
direkrut, dilatih dan dibimbing langsung
oleh Prof. Yohanes Surya,
Ph.D [iii]. sehingga
menjadi Juara Dunia Olimpiade Fisika dan Matematika; mereka akan berpengaruh
dan berdampak lebih luas dalam memuliakan nama Tuhan.
Seorang
pemuda di Amerika Latin bisa memuliakan nama Tuhan dengan berkarir sebagai
pesepakbola profesional. Tapi jika ia adalah seorang Ricardo Izecson dos Santos Leite (alias Kaka)[iv]
atau seorang Tony Dungy[v],
pemain dan pelatih American football,
maka akan lebih banyak orang yang bisa dipengaruhi untuk menerima Kristus melalui karirnya.
Asal
motivasi kita menjadi kaya bukan tujuan utama kita dan hati kita tidak melekat pada harta kekayaan,
melainkan menggunakannya untuk memuliakan nama Allah Bapa di sorga. Amin.
Melakukan:
·
Apakah kita sudah mengetahui secara persis talenta dan
karunia yang sudah dianugerahkan kepada kita?
·
Jika belum, segera cari tahu
dengan melakukan tes talenta dan tes karunia. Juga dengan melayani sesama dengan
tulus dimana Tuhan sudah memanggil dan menempatkan kita.
·
Jika sudah tahu, tapi belum
merasa maksimal, segeralah mengembangkan talenta dan karunia itu. Layanilah
orang lain terutama melalui bidang pelayanan yang sudah disediakan di gereja
kita dan
dimanapun Anda berada.
·
Selalu bertindak
bertanggungjawab dengan selalu mengembangkan diri setiap ada
kesempatan: misalnya membaca buku-buku yang berkaitan dengan talenta dan
karunia kita, serta menerapkan isinya dalam hidup sehari-hari.
[i] Matthew Henry Commentary on The Whole Bible. E-sword 10.10 Bible Software, by Rick Meyer, 2012
[ii] Kamus Alkitab yang terlampir
dalam Alkitab Terjemahan Baru Edisi ©1974 terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, 2001, hal. 426,
Talenta ukuran timbangan sebesar 3000 syikal = +/- 34 kilogram. Dalam
Perjanjian Baru Ukuran Jumlah uang yang sangat besar nilainya yaitu 6.000 dinar
(Mat. 18:24; 25:15-28)
[iii] Wikipedia Indonesia menulis: Prof. Yohanes Surya, Ph.D (lahir di
Jakarta, 6 November 1963) adalah seorang fisikawan Indonesia. Juga dikenal sebagai pembimbing, pelatih dan pemimpin Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI). Saat ini, Prof. Yohanes Surya Ph.D. aktif dalam berbagai
pelatihan Matematika dan Fisika GASING (Gampang
Asyik dan Menyenangkan). Ia mulai
memperdalam fisika pada jurusan Fisika MIPA Universitas Indonesia hingga tahun
1986, mengajar di SMAK I Penabur Jakarta hingga tahun 1988 dan selanjutnya
menempuh program master dan doktornya di College
of William and Mary, Virginia, Amerika Serikat. Program masternya
diselesaikan pada tahun 1990 dan program doktornya di tahun 1994 dengan
predikat cum laude. Setelah
mendapatkan gelar Ph.D., Yohanes Surya menjadi Consultant of Theoretical Physics di TJNAF/CEBAF (Continous
Electron Beam Accelerator Facility) Virginia – Amerika Serikat (1994). Walaupun
sudah punya Greencard (izin tinggal
dan bekerja di Amerika Serikat), Yohanes Surya pulang ke Indonesia dengan
tujuan ingin mengharumkan nama Indonesia melalui olimpiade fisika (semboyannya
waktu itu adalah “Go Get Gold”) serta
mengembangkan fisika di Indonesia. Ia merintis pembangunan gedung Surya Research Education Center, sebuah
gedung pusat penelitian dan pendidikan, khususnya dibidang Matematika dan
Fisika. Gedung ini berada di kawasan Summarecon Serpong, Tangerang dan
diresmikan pada 29 Maret 2011. Gedung ini dipakai untuk pelatihan bagi mereka
yang ikut olimpiade sains atau matematika, pelatihan guru dan pelatihan
anak-anak Papua.
[iv] Wikipedia Indonesia menulis: Ricardo Izecson dos Santos Leite (lahir di
Brasília, 22 April 1982), lebih dikenal dengan nama Kaká, adalah seorang pemain
sepak bola asal Brasil yang kini membela klub Real Madrid (bergabung tahun
2009; sebelumnya pada 2003-2009 di A.C. Milan). Kaká umumnya bermain di posisi
gelandang serang ataupun penyerang. Ia dikenal memiliki dribble yang sangat
baik serta umpan-umpan yang akurat. Tinggi badannya 186 cm. Menikah dengan Caroline Celico pada 23 Desember
2005 di sebuah gereja di São Paulo, Brasil. Kaká adalah seorang penganut Kristen yang taat. Dia dikenal suka
memakai Christian gear dari dulu: dia
pernah memakai T-shirt dengan tulisan I
Belong to Jesus dalam beberapa pertandingan, seperti saat perayaan
kemenangan Brasil di Piala Dunia 2002, dan perayaan Scudetto Milan pada Mei
2004. Dia menggunakan sepatu yang ditambah dengan tulisan pada lidah sepatunya.
Tiap kali ia mencetak gol dia menunjuk dengan jari-jarinya ke langit sebagai
tanda terima kasihnya kepada Tuhan dan mungkin ini yang pertama bagi seorang
pesepak bola yang di levelnya: Dia bangga bahwa dia masih virgin ketika dia menikah. Tidak seperti kebanyakan pemain bola
lainnya, minuman yang disukai Kakà hanyalah air putih (kebanyakan pesepakbola
lainnya lebih suka menenggak berbagai minuman keras sambil berpesta-liar di
bar). Walau sempat diremehkan rekan-rekannya, ia tetap konsisten pada pendiriannya. Akhirnya ia justru
dihormati teman-temannya. Kesukaanya mendengar musik gospel juga dianggap aneh di kalangan pesepakbola lain. Ia sangat
mengidolakan penyanyi gospel Brasil, Aline Baros, karena kepribadian Aline yang
saleh. Semua rekan-rekannyanya sama sekali tidak mengetahui Aline Baros, mereka
mungkin lebih memilih musik bertipe rock, metal, dsb. Hal ini pula yang dulu
membuat hubungan Kakà dan Andriy Shevchenko sangat dekat, Shevchenko juga
seorang pribadi religius sehingga Kakà merasa begitu dekat dengannya, namun
hubungan itu harus terputus setelah Shevchenko pindah ke Chelsea musim 2006,
tetapi Kakà kadang-kadang masih menyempatkan diri menghubungi Shevchenko. Kakà
sangat menyukai warna putih yang melambangkan kesucian serta ketulusan. Kakà
sangat suka berdoa, bahkan ia sering mengajak rekan-rekannya turut
berdoa.
[v] Tony Dungy adalah seorang Kristen dan pemain/pelatih American
Footbal yang
sangat populer. Pada satu titik dalam karirnya ia
berpikir untuk meninggalkan karir sepakbolanya dan fokus pada pelayanan penjara. Dia aktif di sejumlah
organisasi pelayanan masyarakat. Menjadi
pembicara publik untuk Fellowship of
Christian Athletes dan Athletes in Action. Dia juga memulai program mentoring disebut Mentor for Life. Di Indianapolis dia
membantu meluncurkan Basket of Hope
program dan membantu melalui dengan Big Brothers / Big Sisters dan Boys and Girls Club dari Indianapolis. Lihat websitenya di: http://www.coachdungy.com/