Cover Buku |
Monday
DESKRIPSI:
Organisasi-organisasi
di Indonesia dan seluruh dunia saat ini sedang meratapi ketidakhadiran pemimpin
yang berhati Pelayan (Servant-Leader) dan berhati Bapa (Fathership). Padahal
pemimpin jenis ini sangat diperlukan dalam kehidupan keluarga, pekerjaan, pelayanan,
membangun usaha, politik, dan pemerintahan. Istilah Bapa disini bukan dalam hal
gender / jenis kelamin pria, tapi lebih pada peranan seorang pria dan wanita
yang lebih dewasa dan rela memberikan hati serta waktunya untuk membimbing dan
mengarahkan orang yang lebih muda; supaya orang muda itu dapat melakukan
tugas-tugas dan panggilan hidupnya secara maksimal.
Melalui
buku praktis berformat Perjalanan Harian dan mudah dibaca ini, pembaca akan
dibimbing tahap demi tahap. Bagaimana menjadi seorang Bapa pemimpin berhati
pelayan. Sesuai dengan prinsip Firman Allah. Dengan memodeli Yesus Kristus dari
Nazaret sebagai Archegos / pemimpin perintis (Ibrani 2:10).
TENTANG
PENULIS:
STEPHANUS
TEDY ROZALI adalah
seorang Business Consultant, Pelatih Paradigma (Paradigm Coach), Leaders Developer dan Spiritual
Motivator. Ia melatih dan memotivasi para pemimpin agar berpola pikir
Alkitabiah sehingga pikiran mereka bertransformasi menjadi serupa dengan
pikiran Kristus; yaitu pola berpikir kekekalan. Sukacita terbesarnya adalah
menyaksikan pola berpikir para pemimpin yang bertransformasi sehingga hidup
mereka benar- benar efektif dan merdeka (Yohanes 8:32) serta dapat melayani dan berkarya dengan passion of excellence.
DAPATKAN BUKU FATHERSHIP DI TOKOPEDIA:
KOMENTAR
PARA BAPA DAN PEMIMPIN
“Journey
to the Heart of a Father membuka cakrawala pembaca tentang peran pemimpin
sebagai orang tua yang mengasihi tanpa syarat hingga membantu anak-anaknya
mencapai potensi maksimal mereka. Dilandasi dengan nilai-nilai Kristiani yang
terbukti kebenarannya lintas generasi dan lintas budaya, buku ini akan
memberikan nilai tambah positif bagi siapa saja yang ingin membangun pondasi
kokoh bagi perjalanan kepemimpinannya.”
— Paulus Winarto
-
Penulis, Dosen, Motivational Teacher and Leadership Trainer. Beralamat
di: www.pauluswinarto.com
"Kita
patut bersyukur bahwa Alkitab memberikan teladan yang kaya perihal leadership.
Bagaimana kaya dan dalamnya teladan leadership di Alkitab, buku ini menjawabnya
dengan penjelasan yang mudah dipahami, tuntunan perenungan / pendalaman, serta
pengaplikasiannya yang bisa dilakukan oleh semua orang."
— Edy
Zaqeus
Trainer,
Editor, Writer Coach
Pendiri http://www.AndaLuarBiasa.com
“Buku
yang sangat dalam secara teologis namun praktis, mudah dimengerti dan untuk
dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Merupakan suatu kesenangan bagi saya
membaca sesuatu yang menambah pewahyuan secara pribadi mengenai Hati Bapa.
Terima kasih untuk Pak Tedy yang telah membagikannya. Be blessed.”
— Pascal Lasmana
JPCC
Leaders, Interpreter and Minister
VIRTUESTM
Profiling Director, Owner of Patisserie Francois Bakery
“Kebanyakan
buku kepemimpinan berbicara dengan visi kesementaraan; yaitu bagaimana mencapai
keinginan diri dengan efektif dan mendapatkan keuntungan dengan efisien; tapi
sebenarnya menyalibkan orang lain. Buku ini sungguh paradoks dan bervisi
kekekalan. Dengan sederhana tapi indah menganjurkan kita bagaimana mengasah
diri demi kemajuan orang yang dipimpin. Sehingga saling mendukung dalam
perjalanan mencapai tujuan. Inilah buku memimpin dengan cinta kasih seorang Bapa
dan menuju kebesaran seperti Yesus Kristus. Para pengusaha, pejabat, politisi
dan aktivis sosial Kristiani di seluruh Indonesia sungguh perlu membaca dan
menerapkan isi buku ini.”
— Antonius Tan
Vice
President Director PT Catur Sentosa Adiprana Tbk.
“Pengkhotbah
menutup kitabnya dengan kata-kata bijak: ‘...membuat
banyak buku takkan ada akhirnya...’ Terlalu
banyak yang bisa ditulis. Selalu ada buku baru yang muncul. Takkan ada
akhirnya. Sebagai seorang kolektor buku, saya menemukan kesukaan sewaktu menemukan
buku bagus. Rekan saya, Tedy, memberikan saya sukacita melalui buku yang
sekarang Anda pegang. Saya sudah membacanya, dan menemukan bahwa buku ini
adalah hasil dari suatu perenungan, riset dan doa yang mendalam. Inilah buku
yang harus dibagikan kepada setiap pemimpin kelompok sel, bahkan pemimpin
secara umum. Kami akan membagikan ini kepada pemimpin Oasis, kelompok sel yang
ada di gereja kami, GBI Putera.”
— Sukirno Tarjadi
Gembala
Sidang GBI Putera (www.gbiputera.org)
“Ketika
membaca buku ini, saya melihat dan merasakan penulis buku ini menulis dengan
hati yang hancur. Pengalaman Ilahi dan hikmat Allah yang luar biasa. Saya yakin
buku ini akan menjadi berkat bagi banyak orang.”
~ Liza
Widjaja
Housewife
“Krisis
kepemimpinan sudah menjadi pembicaraan sehari-hari. Buku Perjalanan Harian yang
anda pegang ini bukan satu-satunya jawaban untuk menjadi pemimpin efektif yang
berhati hamba. Tetapi bila kita membacanya setiap hari sesuai dengan pesan
penulis, menyimak artinya dan menjalankannya dalam hidup kita, saya percaya
kita akan menjadi pemimpin-peminpin yang menyenangkan hati Bapa di Sorga.
Ditulis dengan gaya yang mudah dicerna dengan contoh-contoh menarik dan kaya
dari perspektif yang berbeda, buku ini sangat baik untuk dibaca.”
~
Maimunah Natasha
Ketua
Dewan Pimpinan Nasional
Haggai
Institute di Indonesia
“Kebenaran
dalam buku ini sungguh diperlukan oleh kita semua yang sedang melayani
"generasi tanpa ayah" di bangsa kita dimana angkatan tersebut ditandai
oleh kehidupan tanpa tujuan, tanpa rasa aman dan tanpa identitas diri yang
disebabkan oleh kekurangan sebuah atmosfir dan sentuhan pelayanan pembapakan.
Teriakan Filipus kepada Yesus dalam Injil Yohanes 14:8 "Tunjukkanlah Bapa
itu kepada kami! Itu sudah CUKUP BAGI KAMI"sudah jelas menggambarkan
kehausan dan teriakan generasi kita juga yang memang "tidak pernah
cukup" keadaannya sebelum ditampilkannya bapa-bapa yang dilahirkan oleh
BAPA di surga dalam rangka penuntasan misi Kerajaan-Nya!"
— Cornelius Wing
Motivator
dan Trainer (www.corneliuswing.com)
Anggota National Board of Leader Excellent
Leader Training
“Saya
sudah membaca ribuan buku. Kebanyakan buku yang saya baca bagus kaver depan dan
tata bahasanya. Tapi setelah dibaca dengan teliti, isinya hanya berputar-putar
dan dijadikan alat untuk membranding citra diri penulisnya. Buku ini sungguh
berbeda ! Kebiasaan saya, setiap kali membaca buku dan ada point yang bagus,
langsung diberi tanda stabilo. Tapi ketika membacadraft buku ini, saya tidak
mampu menahan diri untuk men-stabilo hampir di setiap lembar halaman. Selain
Alkitab Rainbow saya, hanya buku ini yang menjadi seperti pelangi. Terlalu
banyak hal yang berharga yang diberikan oleh buku yang Anda baca sekarang.
Jelas buku ini ditulis dengan hati yang dipersembahkan kepada Allah. Ada
point-point di buku lain kelihatan biasa; tapi dalam buku ini seolah-olah
melompat keluar dan begitu berkilauan. Kelihatan jelas pengaruh kedewasaan
rohani dan kecerdasan aplikatif dari Oswald Sanders, kekayaan sumberdaya
inspirasional dari John Maxwell dan kekuatan serta ketajaman Ilahi dari Bill
Hybels. Yang lebih mengherankan lagi, teman saya Stephanus dianugerahkan Allah
kemampuan untuk menuliskannya dalam bentuk kalimat singkat dan sederhana, tanpa
mengurangi artinya. Buku ini layak dijadikan standar untuk melakukan pembapaan
/membimbing orang yang lebih muda dan dimasukkan dalam kurikulum pendidikan
nasional setiap sekolah dan universitas Kristen yang ada di Indonesia dan
semoga … di seluruh dunia. Amin.”
— Ir.
Suherman Tanjung, MBA
Pengusaha
IT, Penikmat Buku, Musik Jazz dan Makanan Eksotis
“Ditengah
banyaknya buku kepemimpinan Kristen, karya Tedy Rozali ini telah membuka
wawasan dan memotivasi kita untuk melihat begitu banyaknya aspek kebapaan dalam
diri Allah Bapa dan Yesus Kristus yang wajib kita teladani di dalam diri kita,
para pemimpin Kristen yang benar-benar telah terlahir baru. Janganlah kita
menjadi seperti Hizkia, yang melupakan peran bapa selama 12 tahun sisa
hidupnya, sehingga menghasilkan seorang raja lalim, Manasye, yang menghancurkan
kerajaan Yehuda selama 55 tahun masa pemerintahannya. Maka buku ini wajib
dibaca, direnungkan dan diterapkan bila kita mau menghasilkan keturunan orang
benar dimuka bumi ini.”
— Ir.
Christono Santoso, MBA
Direktur
Eksekutif Haggai Institute Indonesia and
International
Associate Haggai Institute
“Banyak
buku tentang kepemimpinan, sama halnya buku-buku tentang bapak khususnya yang
terkait denganparental (pengasuhan). Tetapi apa yang membuat buku ini luarbiasa
dan inspiring adalah ia dapat memasuki wilayah yang jarang “dijamah” kebanyakan
penulis. Buku ini bukan cuma berbicara tentang ide-ide kosong tentang dua hal
itu, tetapi menghadirkan contoh-contoh kekinian bagaimana mempraktekkan apa
yang disebut sebagai kepemimpinan bapa. Ia menjadi seimbang karena menyuguhkan
pola-pola yang berpusat kepada Alkitab sekaligus mempunyai how to- nya untuk
diterapkan bagi mereka yang berminat di dalam restorasi diri, kepemimpinan,
penatalayanan dan keluarga. Karena penulisnya berlatarbelakang professional dan
menaruh minat kepada teologi aplikatif, maka sudah pasti buku ini menjadi unik
dan membawa kita kepada pemimpin yang berkarakter Alkitab. Saya sangat
merekomendasi buku ini untuk dibaca dan bila perlu menjadi bahan kurikulum
program pemberdayaan pemuridan.”
— Junifrius Gultom
Ketua
Departemen Teologi dan Pendidikan, Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta
Indonesia (PGPI)
Dosen
di beberapa STT (Jakarta, Bandung, Samarinda)
Dosen
STIA LAN (Lembaga Administrasi Negara)
“Buku
ini merombak pola berpikir saya. Konsep dan prinsipnya sangat berguna dalam
membimbing kedua anak kami. Juga membuat saya memandang hubungan dengan para
direktur, senior manajer dan seluruh staff di perusahaan yang saya pimpin
dengan perspektif yang baru. Perspektif seorang Bapa dan kekekalan. Thank you
brother Tedy! Ini termasuk buku langka. Jika Anda memiliki waktu yang sangat
terbatas untuk membaca, saya hanya merekomendasikan 2 (dua) buku: 1. Alkitab.
2. Buku yang Anda pegang.”
— Budianto Rukminto Hartono
Pengusaha http://mobilishausen.com
“Di
tengah-tengah keringnya akan kebutuhan hati Bapa di masyarakat kita, Tedy
Rozali menerobos dengan sebuah kesegaran baru, yaitu tuntunan untuk memiliki
hati Bapa. Sebuah eksplorasi mendalam tentang keBapaan dengan senantiasa
mengacu kepada hati Bapa Surgawi yang kekal. Buku ini cukup detail, namun
praktikal, sangat bagus dibaca oleh siapapun Anda: pria-wanita, tua-muda,
ayah-ibu, oom-tante, opa-oma, bahkan anak-anak sekalipun. Semakin menarik lagi,
buku ini disertai tuntunan praktis untuk didiskusikan dan diaplikasikan di
dalam kelompok sel.”
— Ir.
Benjamin Bambang Juwono, MBA
International
Christian Chambers of Commerce
“Setiap
halaman membuat saya bergairah dan semangat. Bagai percikan bunga api inspirasi
yang menggelitik naluri kepemimpinan dan pembapaan saya. Dibandingkan buku-buku
teks, buku ini miskin jumlah halaman. Tapi isinya sangat kaya dan
berkelimpahan. Inilah buku yang akan merevolusi pola berpikir seluruh pemimpin
di Indonesia dan mungkin di seluruh dunia. Hampir setiap kalimat dalam buku ini
adalah permata yang berharga yang layak djadikan kutipan dalam blackberry
profile, twitter dan facebook Anda. Dengan ide dari buku ini, saya terinspirasi
dan mengembangkannya sehingga mampu membuat khotbah hanya dari satu Perjalanan.
Dan ada 31 Perjalanan di Buku ini ! Bahkan pada bagian Panduan Mingguan
Pemimpin Kelompok saya bisa membuat 4 khotbah seri ! This book is really worth
of buying, reading and spreading! Jangan cuma beli satu. Beli 3 atau 4 buku dan
bagikan kepada rekan-rekan Anda. Jika Anda Pastor, Pendeta atau Gembala Sidang;
beli, bagikan dan jadikan bacaan wajib seluruh pengerja Anda dan para pemimpin
di gereja Anda. Anda tidak akan menyesal.”
— Ev.
Bambang Girinanto
Kritikus
Buku dan Pengkhotbah Otodidak
“Dengan
sangat indah dan bahasa sederhana, namun tidak mengurangi bobotnya, penulis
telah berhasil menyingkapkan segala aspek yang dirindukan dan diinginkan oleh
setiap anak-anak Allah, apapun latar belakang, profesi dan usia mereka, yaitu
Hati Seorang Bapa. Thema ini sudah berulang kali diangkat dan dikhotbahkan oleh
banyak hamba Tuhan, tetapi tidak akan pernah lekang oleh perkembangan jaman
karena sesungguhnya semua makhluk di bumi mendambakannya. Apalagi di dalam
situasi dunia akhir-akhir ini yang diliputi ketidakpastian, kecemasan dan
goncangan yang sangat ekstrim, maka buku ini akan menjadi setitik cahaya yang
akan menerangi langkah perjalanan hidup kita. Sehingga tepatlah firman yang
menyatakan:"Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu
menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak
Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "Ya Abba, ya Bapa!" (Roma 8:15).
Marilah kita dengan semangat dan passion yang berasal dari Allah, untuk
menyelami, dikenyangkan dan sekaligus menduplikasikan kasih Bapa kepada siapa
pun yang merindukannya di sekitar kita.”
— Ir.
Yesaya Yanto Sutrisno
Entrepreneur,
Trainer and Behavior Coach
“There is
a great need today for godly male leaders within the Christian Church. Ever
since the fall it has been the
male tendency to remain passive, avoid responsibility, embrace pliability and
to evade taking first initiatives. The results have been disastrous - families
and relationships crumble as the the male father and husband fails to uphold what
it means for Christ to love the Church and for the Father to love the World.
This book will serve as a fine supplement to remedy this crisis. The Bible
calls for strong masculine leadership as exemplified by God the Father and the
sort of leaders he has raised in the Scriptures. Obeying the command found in
the book of Hebrews to "Remember your leaders, those who spoke to you the
word of God. Consider the outcome of their way of life, and imitate their
faith." (Hebrews 13:7 ESV), this short and accessible study mounts up
example after biblical example of sound leaders from which we should learn.
Simple and unashamedly complimentarian, I commend this piece for anyone,
especially the younger male generation, to add this to their libraries for the
purpose of growing in godliness and leading.”
Ada
kebutuhan yang besar bagi pemimpin pria Ilahi dalam Gereja Kristen saat ini.
Sejak kejatuhan manusia dalam dosa, ada kecenderungan para pria bersikap pasif,
tidak bisa dipegang, lari dari tanggungjawab, dan menghindari mengambil
inisiatif. Hasilnya sungguh menghancurkan – keluarga dan hubungan menjadi
berantakan karena para Bapa dan suami gagal melaksanakan peran sebagai kepala
keluarga sebagaimana Kristus mengasihi Jemaat dan berkorban bagi dunia ini.
Buku ini akan menjadi suplemen untuk mengobati krisis penyakit yang menimpa
generasi kita saat ini. Alkitab memanggil para pria untuk menjadi pemimpin yang
kuat sebagaimana sudah ditunjukkan oleh Allah Bapa dan para pemimpin yang Ia
bangkitkan dalam Kitab Suci. Mentaati perintah yang tercatat dalam Kitab
Ibrani: Janganlah lupa kepada pemimpin-pemimpinmu yang menyampaikan pesan Allah
kepadamu. Perhatikanlah bagaimana mereka hidup dan bagaimana mereka mati, dan
contohilah iman mereka (Ibrani 13:7; ESV), buku yang dihasilkan dari studi
mendalam tapi ditampilkan dalam bentuk singkat ini menunjukkan contoh para
pemimpin Alkitabiah yang memang patut dibaca dan dipelajari. Sederhana dan
berpaham komplimentarian, dengan bangga saya merekomendasikan hasil karya ini
kepada siapapun, khususnya kaum pria generasi muda, untuk menambahkan dalam
koleksi perpustakaan mereka; sehingga dapat memimpin dan bertumbuh sesuai
dengan kehendak Allah.”
— Nathaniel Gray Sutanto
Pengkhotbah
dan Pengajar, Alumni Talbot School of Theology, Biola University; Sedang
mengikuti program pendidikan Master of Art Program in Religion and Systematic
Theology di Westminster Theological Seminary Philadelphia, Glenside,
Pennsylvania, USA
“Ramah,
ringan tangan serta memiliki rasa persahabatan yang sangat besar. Humoris tapi
tegas. Itulah kesan yang sangat mendalam tentang Tedy yang saya kenal 18 tahun
yang lalu. Sifat-sifat tersebut tercermin dengan kuat dalam setiap kata dan
kalimat yang dituliskan oleh Tedy dalam buku ini. Dengan segala keterbatasan
dan kekurangan yang Tedy miliki sebagai manusia biasa, Tuhan telah
mempersenjatai dan memfasilitasi Tedy secara luar biasa. Sebagai pendidik, buku
ini membantu saya untuk bukan hanya menjadi pembimbing yang lebih baik tetapi
juga menjadi pemimpin yang mampu memberikan teladan yang seturut dengan Alkitab
yaitu menjadi Ibu Rohani bagi anak didik saya dan Ibu Jasmani bagi anak kandung
saya. Sebagai anak, isteri, orang tua dan tante, buku ini memberikan bimbingan
rohani yang luar biasa bagi saya untuk menjadi pribadi yang semakin baik,
pribadi yang semakin taat dan semakin takut akan Tuhan. Ke 31 Perjalanan Harian
yang Tedy tulis bisa digunakan sebagai Buku Perjalanan Tahunan karena isinya
yang sangat kompleks. Melalui buku ini, kita diajak untuk mempelajari dan memahami
bagaimana menjadi Bapa yang komplit sesuai dengan Alkitab beserta contoh-contoh
yang nyata. Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan
berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku
sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu
akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus.(Keluaran 19:5-6a).”
~ Wiwik
Soetirta, MBA
Dosen
dan Konsultan Bisnis Ritel