If you’re good at something, never do it
for free.
― Joker
Bukan karena ia superhero, yang mempunyai kekuatan luar biasa
seperti Superman. Memiliki speed luar
biasa seperti The Flash. Matanya mampu mengeluarkan
sinar X seperti Cyclops. Mempunyai kuku Adamantium dan self-healing seperti Wolverine. Atau bisa mengendalikan cuaca
seperti Storm. Ketiga karakter terakhir di film
X-Men.
Tapi karena Bruce Wayne adalah manusia biasa yang:
- memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya;
- menggunakan
peralatan canggih;
- mengeskploitasi
lingkungan sekitarnya dengan prinsip-prinsip strategi persaingan militer untuk mencapai tujuan dalam konteks
persaingan (The Art of War; Buku Seni Perang berkelompok dari
Sun Tzu, Go Ri No Sho; Buku 5 Cincin untuk pertarungan tunggal dari samurai jalanan (ronin) Miyamoto Musashi) .
Ketiga hal itu membuat Batman bisa melihat dalam konteks gambaran
besar dan helicopter view. Makanya dalam Justice League walaupun tidak mempunyai kekuatan super, Batman
menjadi pemimpin para superhero lainnya.
Hal yang juga bisa dilakukan oleh Anda dan saya, jika memang
memiliki kemauan keras.
Seperti layaknya skenario semua film superhero, supaya lebih seru
dan menegangkan Batman juga memiliki musuh besar. Istilah dalam arcade game musuh besar ini disebut Boss.
Salah satu musuh bebuyutan Batman adalah Joker. Kriminal sejati, ego-maniak dan
benar-benar gila. Hampir mirip dengan Iblis sendiri. Karena merupakan lawan
yang setara, Joker merasa Batman melengkapi dirinya.
Kebrutalan dan kegilaan Joker membuat tindakan kriminal yang dilakukan para
gangster dan organisasi mafia lain di Gotham City seperti kenakalan anak remaja. Tentu saja
Joker membuat polisi Gotham City tidak berkutik. Pepatah Cina mengatakan
kondisi yang kacau memberikan kesempatan para pahlawan untuk muncul ke
permukaan. Kekacauan di Gotham City memberikan kesempatan kepada Batman untuk
menjadi pahlawan sekaligus diburu polisi lainnya.
Mohon tidak salah mengerti. Saya tidak memuji atau menganjurkan
kebrutalan atau kegilaan Joker dalam artikel ini. Tapi saya ingin
menekankan bahwa dari film itu kita dapat belajar banyak. Baik dari karakter
protagonis (Batman), maupun antagonis (Joker).
Dalam artikel ini, kita belajar dari pernyataan tokoh antagonis. Salah satu statement terkenal yang dibuat Joker
dalam film The Dark Knight adalah:
“If you’re good at something, never do it for free”. – Joker
Penulis naskah Christopher Nolan dan David S. Goyer benar-benar jeli memanfaatkan kata-kata.
Nah, sekarang kita bahas statement Joker dalam konteks manajemen
dan kepemimpinan diri.
If You are good at something =
Hal ini bicara tentang strength dan skill (ketrampilan) dan passion (gairah /
senang melakukan). Apa yang bisa Anda lakukan dengan sangat baik? Pekerjaan
yang dengan senang hati dapat Anda lakukan lebih mudah, dalam waktu lebih cepat
dan hasilnya super dibandingkan hasil kerja orang lain. Ciri lainnya: Anda
menjadi lupa waktu ketika mengerjakan hal tersebut (sekedar catatan: bukan
bermain game ;)
Never do it for free: Menunjukkan siapa yang
mau membayar Anda ketika Anda melakukan hal yang menjadi passion Anda
dengan penuh keahlian sehingga memberikan nilai tambah berlipat kali ganda
kepada orang yang Anda layani.
Kombinasi ketiga hal ini digambarkan dalam gambar berikut:
Melalui sesi paradigm coaching Anda akan dipandu
menemukan kekuatan dan passion Anda dan mengarahkan Anda
kepada jalur karir atau bisnis atau pelayanan yang tepat. Sehingga hidup Anda
menjadi lebih berarti dan bermanfaat bagi banyak orang. Disinilah Anda akan
naik menuju level berikutnya. Dari pemberdayaan diri menuju efektivitas diri.
Dari efektivitas diri menjadi berkat bagi orang lain dan banyak orang; sehingga
jika-terus menerus Anda lakukan, Anda akan menuju jalur kebesaran (The Path of Greatness).
Inilah konsep kuno yang sudah berumur ribuan tahun dan
dipopulerkan kembali oleh Bapa Manajemen Peter F. Drucker dan salah
satu muridnya James C. Collins. Juga oleh Marcus Buckingham. Inilah jalan menuju kehidupan
karir dan bisnis yang penuh dengan semangat. Dengan demikian ketika Anda
mengalami kesulitan Anda tidak mundur, tapi tetap gigih untuk maju dan menjadi
kreatif dalam menemukan solusi atau jalan keluar.
Inilah yang sudah dilakukan para olahragawan kelas dunia, ilmuwan peraih nobel, serta orang-orang berprestasi lainnya di seluruh
dunia.
Selamat berpikir, berefleksi dan beraplikasi di awal tahun 2015.
Ciao.
Ted, LV10012015