Dalam sebulan terakhir kita dibombardir oleh berita berbagai kejadian begal motor di area Jabotabek. Arti kata begal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyamun dan perampas milik orang lain di jalanan. Sedangkan pembegalan adalah proses, cara, perbuatan membegal; perampasan di jalan; penyamunan [i]. Mungkin dalam konteks fisik saat ini Anda tidak sedang dibegal. Tapi dalam konteks waktu, Anda mungkin sedang dibegal tetapi tidak menyadarinya.
Bagaimana mungkin ?
Nah, saya harus menjelaskan. Kita semua memiliki waktu yang terbatas ketika hidup di bumi ini. Rata-rata manusia hidup berumur 70 tahun. Jika kuat, bisa 80 tahun. Jika Anda memiliki purpose yang jelas dalam hidup ini sehingga Anda menjalani hidup dengan penuh semangat. Anda menjaga kesehatan dengan pola makan yang benar. Anda menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga yang sesuai. Anda menjaga kesegaran tubuh dan pikiran dengan istirahat yang cukup. Mungkin Anda beruntung dapat mencapai umur 90 tahun atau lebih. Usia kita selama hidup itulah harta milik kita yang sesungguhnya.
Bukan uang, barang atau harta milik.
Jadi jika ada kejadian yang membuat Anda menghabiskan waktu hidup Anda yang berharga atau mengisi waktu itu dengan hal-hal yang tidak berguna atau menambah nilai dalam diri atau kepada orang lain dalam proses perjalanan hidup Anda; sebenarnya hidup Anda sedang dibegal. Siapa yang membegal ? Diri Anda sendiri. Karena tidak memahami manajemen waktu dan kepemimpinan diri. Atau Anda mungkin sudah paham, tapi tidak melakukannya.
Lebih dari 20 tahun lalu filsuf kepemimpinan diri Steven Covey sudah menjelaskan kebiasaan 3 dalam bukunya 7 Habit of Effective People dan diperjelas dalam buku First Thing First. Dalam hidup kita, ada 4 kuadran waktu yang disusun berdasarkan jendela johari.
Untuk menerapkan kuadran waktu di atas dengan efektif, Anda harus memiliki tujuan hidup, visi, misi pribadi yang jelas lebih dahulu. Hal ini sangat penting, sebagai standar Anda dalam menetapkan prioritas kegiatan dan menilai apakah suatu kegiatan termasuk kriteria penting (important) atau mendesak (urgent). Jika saat ini Anda belum memiliki visi dan visi pribadi, maka dengan berat hati dapat disimpulkan bahwa Anda sedang menjalani hidup yang mengalir tanpa tujuan dan itu tidak lebih baik dibandingkan hewan.
Konsep manajemen waktu ini sangat penting bagi setiap pembaca baik sebagai pengusaha, pimpinan perusahaan, karyawan, mahasiswa /pelajar maupun Ibu rumah tangga.
Nah, selama 5 tahun terakhir saya sudah melihat timbulnya social media merubah kehidupan di seluruh dunia. Jadwal tidur dan istirahat berubah menjadi lebih malam bahkan lebih pagi. Kita tidak sadar sebenarnya hidup kita sedang dibegal.
Bayangkan jika sebagai karyawan Anda digaji sebesar Rp. 5 juta untuk bekerja 25 hari sebulan dan 8 jam sehari. Kita hitung rata-rata income perjam adalah Rp. 5 juta/25/8 jam = Rp. 25.000,-/jam. Jika Anda setiap hari habis waktu 2 jam bermain social media (facebook, twitter, instagram, path, dst), berarti biaya main Anda 50 ribu perhari dan 1,5 juta perbulan.
Bagaimana jika income Anda 10 juta, 25 juta 50 juta atau bahkan 200 juta per bulan ?
Hitung sendiri.
Social media yang tadinya digunakan untuk menghubungkan orang yang sulit bertemu secara fisik / kopi darat (off-line) bergeser menjadi kegiatan menghilangkan kebosanan dan lari dari tanggungjawab (escape activities - kwadran 4 - tidak penting dan tidak urgen).
Kadangkala kita membuat dosa di social media dengan menyebarkan gambar atau humor yang tidak sopan atau bertindak pengecut dengan memaki-maki orang lain tanpa berani bertatap muka.
Sungguh memalukan.
Kadangkala ada yang terpeleset dan berselingkuh melalui social media serta menjadi korban pelecehan, penculikan dan perkosaan karena terlalu naïf dalam social media.
Saya menulis ini bukanlah melarang Anda menggunakan waktu Anda bersosial media, tapi gunakan waktu untuk social media dengan efektif dan seperlunya.
Gunakan waktu Anda yang berharga untuk melakukan hal lain yang lebih berguna dan menambah nilai.
Misalnya:
- · Mengerjakan hobi Anda yang bersifat fisik.
- · Membina hubungan lebih baik dengan mengunjungi orang tua Anda.
- · Ikut kursus ketrampilan yang berguna.
- · Memasak buat keluarga.
- · Membuat kue kesukaan.
- · Membaca buku yang berguna buat karir, bisnis, kehidupan atau pelayanan Anda.
- · Membersihkan rumah atau area kerja.
- · Menulis buku.
- · Membuat proposal.
- · Membuat PR.
- · Berolahraga.
- · Menonton video bermutu di TED.
- · Dst.
Anda tidak sendirian. Saya juga terus berjuang untuk melepaskan diri dari Social Media.
Sejak lima tahun lalu di luar jam kerja saya berkomitmen untuk mengurangi waktu di social media dan memanfaatkan waktu 2 jam setiap hari itu untuk belajar, memberdayakan diri (self-empowerment) dan melakukan hal lain yang lebih berguna:
- Belajar desain grafis,
- Belajar mengukir kayu dan finishing kayu,
- Belajar membuat alat musik gitar akustik,
- Mengajar gitar.
- Membuat blog dan merubah template blogger.
- Menulis buku yang topiknya menarik hati saya. Saya membaca buku tentang menulis dari Pak Edy Zaqeus dan sekarang sudah menulis 8 buku. Diantaranya ada di link berikut.
- Belajar dan memperdalam pengetahuan tentang penyakit yang saya derita: Ankylosing Spondylitis, sehingga bisa menuliskan semua yang diketahui dalam blog dan buku khusus Ankylosing Spondylitis berbahasa Indonesia yang menjadi berkat bagi orang lain.
- Dst.
Saya juga melihat kesia-siaan teman-teman teolog berbakat yang ahli menuliskan komentarnya di facebook, tapi bukan dalam bentuk artikel, buku atau karya tulis ilmiah.
Sayang sekali.
Apapun profesi yang dijalani dan kegiatan yang kita lakukan saat ini, suatu saat kita semua akan meninggal. Menghadap pencipta kita dan akan diminta pertangungjawaban atas hidup kita di bumi ini.
Apakah Anda siap mempertanggungjawabkan waktu yang sudah dianugerahkan kepada Anda?
TED, LV2032015