Monday
Sogomi (Leadership
Presence):
4 Langkah
Meningkatkan Sogomi Anda
Bayangkan
situasi berikut: Antonius Junaidi adalah seorang Kepala Divisi Marketing yang sukses
memimpin bawahannya melampaui target yang sudah ditetapkan CEO. Karena berhasil, CEO memberikan suatu proyek khusus
yang menuntut ia bekerjasama dengan lima kepala divisi yang lain. Dengan menerapkan
prinsip sogomi yang dijelaskan dalam artikel sebelumnya dan gaya kepemimpinan
yang sama ketika menangani bawahannya, ia mulai membagikan visinya. Tetapi Anton
menghadapi keengganan tersembunyi dari beberapa Kepala Divisi lain. Bahkan ada penolakan
terang-terangan dari Kepala Divisi Finance. Penjelasan Kepala Divisi Finance yang
sangat logis dan masuk akal bahkan mempengaruhi Kepala Divisi lainnya sehingga
mereka dengan bahasa dan kalimat yang sama membuat kesepakatan untuk tidak
mendukung proyek khusus itu. Setelah pertemuan, secara pribadi, Kepala Divisi Finance
menyatakan bahwa ia suka dengan cara Anton membawa diri tetapi tidak suka
dengan caranya yang langsung membagikan visi tanpa mendiskusikan lebih dahulu plus-minus
idenya dari sisi Divisi Finance.
Dengan
gaya kepemimpinan yang tidak fleksibel, yaitu gaya yang sama dengan memimpin bawahan
sebelumnya; dalam kasus ini; Antonius membuat kesalahan; sehingga dia kekurangan
pengaruh. Di divisi apapun Anda berada dan bisnis atau industri apapun yang
Anda tekuni, kekurangan pengaruh mengakibatkan Anda tidak dapat memimpin.
Seandainya
Anda adalah Antonius, Anda harus menyelesaikan pekerjaan dan proyek khusus ini,
apapun hambatan atau masalah yang dihadapi. CEO Anda sudah sangat yakin dengan
Anda dan terlanjur menjanjikan di depan Board
of Directors (BOD) bahwa proyek khusus ini akan berhasil. Jika Anda gagal,
maka CEO Anda gagal. Jika CEO Anda dipermalukan dan kehilangan muka di depan
BOD, maka bisa jadi Anda yang kena akibatnya. Tinggal pilih; didemosi ke posisi
yang tidak ada masa depan atau menambah
1 angka penganggur di negeri ini.
Jadi Anda
sudah ditugaskan menjadi pemimpin proyek khusus. Anda sudah berhasil mengembangkan
sogomi. Tetapi untuk proyek khusus ini, level sogomi Anda tidak mencukupi. Anda
harus meningkatkan sogomi sampai level dimana Anda hampir tidak dapat ditolak.
Sebagai
pemimpin, Anda harus memenangkan hati, pikiran dan komitmen dari seluruh Kepala
Divisi jika Anda ingin proyek khusus ini berhasil. Berikut adalah 4 langkah
untuk membangun relasi, memperbaiki komunikasi dan meningkatkan sogomi Anda:
1.
Libatkan semua Pemimpin dan Orang Kunci /Stakeholder dalam
proyek Anda.
Setiap
eksekutif dimanapun pasti akan sibuk. Tetapi jangan cuma asal sibuk. Pekerjaan pasti
tidak akan ada habisnya. Inilah fakta yang ironis. Bahkan jika Anda bekerja
begitu keras sampai Anda lalai menjaga kesehatan, kurang istirahat sehingga
terkena sakit lever dan kemudian meninggal kecapekan, pekerjaan masih tetap ada.
Setelah mengucapkan belasungkawa dan memberikan pesangon sesuai jabatan Anda, perusahaan
akan mulai mempekerjakan orang lain untuk meneruskan pekerjaan yang dulu Anda lakukan.
Anda
mungkin berpikir: Apa gunanya berhenti sebentar? Bukankah ini hanya
menghabiskan waktu Anda yang terbatas ?
Dengarlah
sahabat.... Inilah waktu Anda untuk mengasah gergaji atau menajamkan kapak
eksekusi Anda.
Berkomunikasilah
dengan para stakeholder.
Siapakah
stakeholder Anda? Stakeholder adalah sekelompok orang/organisasi/
lembaga/pemerintah yang memiliki pengaruh yang mampu membantu atau menggagalkan
proyek khusus Anda. Berkomunikasilah dengan mereka. Jelaskan rencana Anda.
Mintalah input. Mintalah persetujuan. Mintalah dukungan mereka. Jangan coba-coba
memulai proyek Anda jika belum mendapat persetujuan.
Inilah
fakta yang unik: Ketika Anda mengurangi kecepatan dan berhenti sebentar serta
menyelaraskan langkah Anda dengan rekan-rekan sejawat dan para stakeholder; dengan tulus meminta
dukungan mereka dan beberapa sudut pandang yang mungkin terlewatkan oleh Anda; orang-orang
ini (yang mungkin dalam hati iri atau tidak suka dengan Anda) akan mulai
menjadi percaya serta menjadi koalisi yang
akan membantu Anda dalam prosesnya. Mereka tidak akan memperlambat atau bahkan
menggagalkan proyek khusus Anda. Dengan kata lain, Anda menciptakan pengaruh.
Anda meningkatkan sogomi Anda. [Ingatlah
kasus maha-mega-proyek kota mandiri di Cikarang yang menjadi kontroversi serta berita
hangat akhir-akhir ini. Ini semua sebenarnya bisa dicegah jika penggagas sedikit
bersabar dan melakukan lobi dulu serta memastikan semua izin sudah keluar
sebelum mega-proyek besar-besaran diluncurkan].
2.
Baca dan Jawablah semua e-mail/SMS/Whats App yang berkaitan
dengan proyek Anda.
Saya paham.
Anda mungkin dibanjiri pesan melalui e-mail/SMS/Whats App setiap hari,
sehingga untuk membaca semuanya, Anda harus menghabiskan waktu 1 sampai 2 jam.
Bahkan lebih. Idenya bukanlah menambah beban dan kesibukan Anda, tetapi
meningkatkan kualitas komunikasi Anda dengan stakeholder. Inilah yang dapat Anda lakukan. Sediakan waktu 15
menit; 2 atau 3 kali sehari untuk me-review
dan mengidentifikasikan pesan mana yang harus dijawab. Jika Anda memiliki
asisten atau sekretaris, delegasikan kepada mereka. Respon Anda mungkin dapat berupa
pesan singkat:
Ya. Sudah dapat pesan Anda. Akan di-review
Kamis sore. Jika ingin lebih cepat dan memang sangat diperlukan, dapat
menghubungi saya langsung di no HP: xxx-xxx-xxxx. Terima kasih.
Total
waktu yang diperlukan untuk menjawab hanya 30 detik. Anda sudah menunjukkan
kepada mereka bahwa Anda peduli dan siap sedia tanpa perlu menulis pesan
lanjutan. Hasilnya? Ketika orang merasa didengar dan diperhatikan, mereka akan
cenderung lebih mudah untuk mendengarkan Anda; mempertimbangkan dan mendukung
ide Anda, dan memberikan dukungan untuk inisiatif Anda. Bukankah ini merupakan
pengaruh dan sogomi yang meningkat?
3. Dengarkan sudut pandang
orang lain.
Sebagai
inisiator dan penggagas, Anda sudah tahu bagaimana pikiran dan perasaan Anda
tentang produk baru, ide baru atau proyek baru tersebut. Cobalah melihat dari
sudut pandang orang lain. Misalkan Anda Kepala Divisi Research and Development, tanyakan kepada Kepala Divisi Marketing
bagaimana ide baru atau produk baru ini menurut pandangan mereka. Apakah produk
ini menciptakan kesempatan dan peluang baru? Apakah malah menimbulkan banyak
komplain customer yang akhirnya akan memancing konflik antar divisi dan menghabiskan
sumber daya perusahaan? Pengalaman Divisi Marketing dalam berhadapan dengan
customer akan memperkaya dan membuat ide Anda lebih matang dan siap. Dengarkan
pihak lain. Beristirahatlah sejenak untuk memikirkan dan merenungkan sudut
pandang yang berbeda. Tindakan ini akan menciptakan aliansi lebih kuat dan
kerjasama yang lebih mendukung. Keputusan yang dihasilkan akan lebih baik. Pengaruh
yang lebih kuat serta dampak yang lebih luas dan lama. Sogomi Anda meningkat.
4. Berikan perhatian penuh.
Ketika
seseorang datang ke kantor Anda atau menelepon Anda; berhentilah dari pekerjaan
yang Anda lakukan. Berilah perhatian penuh tanpa terbagi kepadanya. Jangan
tergoda melirik layar komputer atau gadget yang ada di samping Anda. Percayalah,
dalam komunikasi efektif, Anda tidak dapat mengecoh orang lain dengan perilaku multi-tasking Anda. Matikan dahulu
gadget Anda atau singkirkan dari hadapan Anda. Jangan sampai bunyi ping atau getaran gadget mengganggu
komunikasi Anda berdua. Pandanglah
mukanya dengan serius / pandangan bisnis (membayangkan segitiga imaginer di tengah dahi, mata kiri dan mata kanan). Dengarkan dengan penuh perhatian tanpa komentar sampai tiba giliran
Anda untuk mengklarifikasi dengan pertanyaan atau memberikan pendapat. Anda
akan takjub betapa efektifnya percakapan yang dilangsungkan dengan cara seperti
ini. Hubungan Anda akan menjadi sangat kuat. Komunikasi yang luar biasa baik di
antara dua orang akan berlanjut dengan meningkatnya kredibilitas dan pengaruh
yang jauh lebih besar. Sogomi Anda meningkat pesat.